Pages

Monday, October 3, 2011

Memang Bukan Karena Trainernya

Just want to share not to war :)

Semua berawal dari obrolanku dengan seorang trainer, obrolan santai saja malam itu sembari makan mie ongklok dan sate. Seperti biasa kami memang senang becanda, beliau bertanya padaku "Puput dulu trainernya siapa sih? begini begini aja? hehehe...". "Trainer teens pertama donk, gurunya trainer remaja dah pokoknya", jawabku dengan bangga. Kemudian beliau berkata lagi "memang bener bukan karena trainernya..:)" aku cuma bisa mengkerutkan jidatku dan memonyongkan bibirku...:(

Sebenarnya ekspresiku bukan karena bersedih tapi aku tahu obrolan kami memang banyak unsur bercandanya biar lebih hidup, hehehe...bukan itu yang mau dibahas disini boi. Yap, kata kata "memang bukan karena trainernya" itu yang memenuhi isi otakku kala itu. Aku jadi berfikir, benar juga kandungan dari kalimat itu. Kita tahu sekarang ini banyak sekali pelatihan, training atau sejenisnya, ragamnya pun banyak, ada kepemimpinan, kewirausahaan, parenting dan lain-lain masih banyak lagi, bahkan ada sms dari seorang kawan yang isinya mengajak ikut sebuah pelatihan lupa nama pelatihannya apa yang jelas itu tentang menjadi ayah yang baik. Orang-orang jaman sekarang sudah semakin kreatif berbagi ilmu, segala macam bentuk pelatihan dan training ada karena penciptanya ingin berbagi ilmu yang dimiliki begitu menurut pandangan saya kawan.

Pengen jadi pebisnis handal ikut pelatihannya purdi, pengen jago otak kanan biar rejekinya lancar jaya ikut seminarnya bang ippo, pengen super ikuti Mario Teguh, pengen jago hipnosis ikut aja pelatihan hipnosis, pengen cerdas intelektual emotional spiritual ikutlah trainingnya pak Ary Ginanjar Agustian, pengen jago stand up comedy ikut seminarnya bang Raditya dika, pengen bisa memanaj emosi ikut pelatihannya pak asep, pengen banyak ilmu sebelum nikah ikut seminarnya ustad salim.

Eiits, tapi semuanya bukan kaya mie isntan yang direbus aja langsung jadi. Bukan sekali pelatihan atau training kita langsung kaya mereka, no no no everythings need process kawan, kalau toh pun bisa instan berhati-hatilah karena yang instan biasanya tak bertahan lama. Kalau pengen rejekinya lancar jaya apa bisa cuma ikut seminar sekali? TIDAK, itu jawabanku bang ippo bisa sukses juga melewati banyak hal, rintangan dan godaan. Hm, mungkin lebih enak kalau aku ambil contoh Training yang sering aku ikuti ya.

Yap, Trainingnya pak Ary training character building, tentang leadership, kecerdasan emosi dan spiritual. Training ESQ ada empat tingkat, aku sudah sampai tingkat ke tiga, dan aku pun sudah ikut training spiritual parentingnya. Hampir setiap trainingnya aku usahakan untuk hadir membantu atau sekedar merecharge. Apakah lantas aku sudah menjadi master? Ah terlalu lebay bahasa itu, jujur terkadang aku malu, begitu seringnya aku merasakan kebahagiaan di dalam ruangan training mengajak sanak saudara untuk ikut merasakan apa yang aku rasakan tapi terkadang di kehidupanku aku ingkar. Seperti orang munafik, ilmunya sudah aku kuasai tapi sering aku langgar, susah memang menjaga keistiqomahan. Seperti yang dikatakan tadi, memang bukan karena trainernya Sehebat apapun trainer atau pelatih yang melatih kita, sedahsyat apapun seminar, training atau pelatihan yang kita ikuti kalau tidak ada KEMAUAN dari dalam diri untuk merubah atau untuk berubah percuma saja kawan, gagal. Bukan jaminan yang sudah mengikuti seluruh tingkatan training atau yang sering datang ke ruangan training adalah orang yang berhasil memiliki karakter yang baik yang paling cerdas emosi dan spiritualnya, dan tidak pula mereka adalah orang yang gagal, semua kembali pada diri kita kawan. Lihatlah kedalam diri masing-masing sebelum melihat atau menilai orang lain. Benar training yang sesungguhnya itu bukan saat diruangan training tapi setelah kita keluar dari ruangan, di kehidupan sehari-hari kita hasil dari training kita BERHASIL atau GAGAL itu bukan karena Trainer yang hebat atau Training yang dahsyat tapi karena ALLAH, sekali lagi kawan karena ALLAH, ALLAH lah yang menentukan hasilnya atas usaha dari diri kita.

Finally, BUKAN KARENA TRAINERNYA YANG HEBAT ATAU TRAININGNYA YANG DAHSYAT SEMUANYA ALLAH YANG MENENTUKAN ATAS USAHA DARI DIRI KITA.


*cuma pengen berbagi biar hidup semakin cihui kalau ada salah salah maapkeun yaa dan kalau ada baiknya kaizenkan saja kawan dan kalau tidak suka NYONG RIKA RAMPUNG, wkwkwwk

salam cinta damai,
Puput Rusianingtyas


in my room ditemani mas mac, headset dan maher zain, kerupuk tengiri dan teh hangat
00.45 Tuesday 4, October 2011

*thanks to mzRiza, bangYasin, mzIput atas inspirasi sharingnya :)

4 comments:

  1. aw aw aw aw... subhanallah ukh... :D

    ReplyDelete
  2. alhamdulillah akh...:D

    Jeongsin na Kak Fahmi! \m/

    ReplyDelete
  3. Mantappp..!

    1000 training tidak akan berpengaruh, jika 1 diri ini tidak ACTION utk berubah menjadi lebih baik

    ReplyDelete
  4. wehe, kaya pernah denger kalimat itu :D

    ReplyDelete