Pages

Tuesday, October 4, 2011

Alkid

Tiba-tiba pengen cerita tentang alun-alun kidul Jogja, bahasa kerennya alun-alun selatan kota Yogyakarta atau Alkid. Sudah beberapa kali aku ke alun-alun kidul tapi yang berkesan terakhir kali, kemarin setelah rakernas tanggal 18 Juni hari minggu malam, aku bersama sahabat-sahabat FOSMA DIY (Esky, Dyan, Okta, kak Mita), Sumbar (Taufik), Riau (Imam), Sulsel (Asdy dan Zoel), Jabar (Yudi), Jatim (Helmy), Jadetabek (Rusdy) dan Jateng (Tiwi).

Sesuai namanya Alkid terletak disebelah selatan atau lebih tepatnya di belakang Keraton Yogyakarta, kalau letaknya di utara namanya bukan Alkid lagi tapi Alut (Alun-Alun Utara,red) hehe. Alkid merupakan salah satu tujuan wisata juga baik wisatawan asli Jogja, pendatang seperti kami bahkan wisatawan asing. Akses menuju ALkid sangat mudah ya kurang lebih 15 menit kalau dari Malioboro atau Titik Nol Kilometer. Kalau dari Purwokerto ya kurang lebih 4 setengah jam naik logawa.Untuk menikmati suasana santai Alkid cukup bayar 500 untuk yang naik motor atau 1000 yang naik mobil kalau yang naik becak andong atau jalan kaki gratis, 500 atau 1000nya kan untuk bayar parkir :D

Yang membuatku tertarik untuk bercerita adalah Ritual yang dilakukan di Alkid selain gowes gowes yaitu berjalan melewati dua pohon beringin dengan mata tertutup atau sering disebut Ngalah Berkah. Jadi dulu waktu awal-awal kuliah aku pernah pergi ke Alkid bersama seseorang setelah bersepeda dia mengajakku untuk mencoba melewati dua pohon beringin itu dengan mata tertutup "put, jalan lewati pohon beringin sambil matanya ditutup yuk, katanya kalau yang berhasil apapun yang diminta terkabul loh trus bisa berjodoh, asik kan?" begitu ajaknya, aku jadi tertarik untuk mencobanya. Akhirnya kami coba jalan berdua, Alhamdulillah kami berhasil melewatinya, lurus jalan kami cuma nabrak tiga atau empat orang saat berjalan seingatku. Tapi sampai sekarang apa yang aku inginkan saat itu belum terwujud dan tentang berjodoh aku pun tak yakin. Hm, semuanya terjawab kemarin saat aku kembali ke Alkid bersama sahabat FOSMA.

Ceritanya teman-temanku itu mencoba satu persatu, yang pertama dan paling bersemangat Rusdy percobaan pertamanya gagal dia tidak berjalan lurus tapi jalannya miring ke arah kiri sampai keempat atau kelima kali percobaannya baru dia berhasil berjalan lurus diantara kedua pohon itu. Kemudian Zoel, sekali mencoba dia langsung berhasil melewatinya untuk kedua kalinya pun dia tetap berhasil. Asdy empat kali mencoba selalu saja belok ke arah kanan tujuannya pun sama ke tempat ibu ibu penjual lampu hias. Yudi si raja mitos yang dari awal yakin bisa melewati kedua pohon itu pun akhirnya jalan berbelok ke kiri. Yang lainnya mencoba ada yang belok kekiri ada yang belok ke kanan, padahal mereka semua yakin jalannya sudah lurus.Karena penasaran kenapa bisa ada yang berhasil melewati ada yang belok kanan ada yang belok kiri akhirnya malam hari sampai di penginapan Rusdy sampai browsing di Internet tentang Alkid. Sebelumnya sepanjang perjalanan pulang dari Alkid ke penginapan sempat juga muncul bermacam pendapat tentang teori jalan lurus itu. Ada yang bilang kalau yang sering pakai otak kanannya pasti jalan ke kiri, yang sering pakai otak kiri jalannya ke kanan, untuk menguji hipotesis awal kami tersebut maka keesokan harinya Asdy mencobanya, matanya ditutup dan dia mencoba berjalan lurus tapi tetap berbelok ke kanan kali ini hampir nabrak jemuran, hehehe. Ya mungkin ada benarnya juga hipotesis kami, karena menurutku juga setiap orang yang ditutup matanya akan ada kemungkinan berbelok arah atau miring sekian derajat. Waktu ku perhatikan Zoel yang berhasil meleati dua pohon itu pun sebenarnya berjalan sedikit berbelok ke kanan tapi tidak terlalu jadi masih bisa ada dijalur lurus diantara dua beringin itu.

Tentang mitos yang ada yang katanya siapa yang berhasil melewati dua beringin itu keinginannya akan terwujud? Ya benar terwujud kan sebelum berjalan dan ditutup matanya pasti ingin bisa melewati dua beringin itu kan, nah yang berhasil berarti keinginannya sudah terwujud yang belum berarti masih harus coba lagi kawan.

Kemudian mitos lainnya yang menyebutkan bahwa siapa yang berhasil berjalan melewati dua beringin dengan mata tertutup akan berjodoh atau mendapatkan jodoh, ah saya kok sama sekali tidak percaya ya, ini mungkin dihubungkan sama cerita jaman dahulu kala tentang putri Sultan. Jadi gini ceritanya Putri sang sultan itu mau dipinang seorang lelaki, namun sayang sang putri tidak begitu menyukainya. Alhasil sang putri meminta syarat: Jika pengen si pria menikahinya, maka dia harus bisa berjalan dengan mata tertutup dari pendopo yang ada di sebelah utara alun alun kidul melewati dua beringin kembar ditengah alun alun dan finish di pendopo yang ada di sebelah selatan alun alun kidul. Dan ternyata siasat sang putri ini berhasil, si pemuda gagal menjalankan misinya.Kemudian sang sultan memberikan sabdanya bahwa yang bisa melewati syarat sang putri itu, hanyalah pemuda yang hatinya benar benar bersih dan tulus. Ternyata seorang pemuda dari Siliwangi (anak dari prabu siliwangi) berhasil melewati rintangan yang disyaratkan oleh sang putri. Dan sang putri akhirnya dipersunting oleh pemuda tersebut. Secara politik kemudia muncul suatu kekerabatan yang erat antara Mataram dengan Kerajaan Siliwangi. Begitu ceritanya, jadi ada kemungkinan mitos tentang jodoh itu diambil dari cerita ini, wallahu alam :)

Yang jelas kawan jangan pernah percaya sama saya apalagi mitos, musrik nanti percayalah sama ALLAH, hanya DIA yang pantas kita percaya, nasib, jodoh dan semua tentang kita sudah diaturNYA tinggal bagaimana usaha kita, bukan begitu?

Salam Semangat,
Puput Rusianingtyas

*Makasih ya kawan kawan yang saya sebut namanya di atas, semoga suatu saat nanti ALLAH ijinkan kita berkumpul lagi, sungguh LUAR BIASA empat hari di JOgja bersama kalian, Spiritual Journey :)

gambar pohon beringin kembar

No comments:

Post a Comment